Filosofi Rumput




Filosofi Rumput 

Jadilah manusia seperti rumput. Meski selalu diinjak-injak, namun tetap tumbuh.
Jadilah manusia seperti rumput, meski terkadang kehadirannya dianggap sebagai pengganggu, ia tidak malu, masih tetap saja ada dan tumbuh.

Jadilah manusia seperti rumput, saat ia berada diposisi gulma, ia siap untuk dicabut, demi melihat tumbuhan disekitarnya tumbuh subur.

Jadilah manusia seperti rumput. Saat ia menunjukkan kebermanfaatannya, ia bukanlah dikenal sebagai namanya. Jadilah ia padi. Yang semakin tinggi akan semakin merunduk.

Jadilah manusia seperti rumput. Meski terkena panas dan tetesan hujan, ia tetap menghijau, ia tak mudah melayu hanya karena terpaan angin maupun badai yang menerjang.

Jadilah manusia seperti rumput. Yang siap menampung tetesan air, dan menjadikannya embun di pagi hari. Menjadikan udara disekitarnya sejuk.

Jadilah manusia seperti rumput. Meski terlihat rapuh, namun memiliki akar yang kokoh yang menembus sampai ke dalam bumi.

Jadilah manusia seperti rumput, meski kecil dan kehadirannya terkadang mengganggu, namun tanpanya alam merasa ada yang kurang. Tanpanya, alam pun merasa kesepian dan terkesan kering kerontang.
Jadilah manusia seperti rumput.

Rumput selalu memberi kehidupan kepada mahluk lainnya dan tak pernah mengancam kehidupan lain.
 
Rumput mampu memberikan perlindungan terhadap mahluk yang di dalam bumi saat hujan ataupun panas.

Rumput rela dimakan oleh mahluk hidup lain nya dan tak pernah merasa lelah dia akan selalu tetap tumbuh seperti cinta sejati manusia biar terkena bertubi – tubi masalah akan tetap selalu cinta kepada pasangan nya.
Jadilah rumput selalu harmonis terhadap kehidupan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Materi Pertolongan Pertama Gawat Darurat (Materi P2GD Untuk PA)

Ular Viver Pohon Hijau (Trimeresurus albolabris)

Tata Krama Islam Ketika di dalam Majlis / Perkumpulan